Persiapan Kolam Terpal
1. Kontruksi Kolam
Tahap Pertama
dalam ternak ikan lele adalah wadah media atau habitat. kali ini adalah habitat
lele di kolam terpal :
a.
Bagian dalam kolam terpal dicuci bersih dengan sabun
untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan.
b.
Bagian dalam terpal dibilas bersih dan
dikeringkan selama satu hari
c.
Isi dengan air hingga 20 cm. Setelah kolam sudah
terisi air diamkan selama kurang lebih 1 minggu untuk proses pembentukan lumut
dan untuk pertumbuhan fito plankton.
d.
Setelah 1 minggu tambahkan air hingga mencapai kedalaman 80 cm setelah ikan berangsung dewasa.
e.
Air yang telah ditinggalkan selama seminggu
penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya agar air
berwarna hijau untuk mencegah bau yang
disebabkan karena penguapan air kolam
f.
lakukan 25% penambahan dan penggantian air 1
minggu didiamkan
2. Penebaran Benih
Jumlah beni yang
di tebarkan tentunya harus menyesuaikan dengak ukuran kolam :
a.
Kolam ukuran 2m x 1m x 1m dapat menmpung benih 1000 lele ukuran
1,5-2 inci. Jika kolam lebih besar maka menyesuaikan dengan perbandingan
ketentuan diatas.
b.
Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan
ke dalam kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman agar benih
ikan beradaptasi dengan suhu air di kolam habitat . caranya sebagai berikut :
-
Siapkan Bak / Ember, isi dengan air kolam yang
akan di jadikan budidaya ikan ke dalam ember/bak
-
Masukan Benih Lele yang akan Di tebar
-
Diamkan Selama Kurang lebih selama 30
-
Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam
kolam
c.
Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau
malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatip stabil.
d.
Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele
perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm.
3. Menjaga
Kualitas air
Ikan lele
termasuk ikan yang tahan terhadap kondisi air yang ekstrik dan berkadar oksigen
rendah karena sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti
bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air sehingga dapat
mengambil udara dari permukaan, namun kulitas air harus tetap dijaga agar
terhindar dari penyakit.
a.
Air kolam akan selalu berkurang terutama karena
penguapan, oleh karena itu tambakan Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40
cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
b.
Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna
hijau karena, menunjukan kualitas air yang baik untuk ikan. Lele tidak suka air
jernih dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
4. Kedalaman air
Kolam lele
diusahakan tidak terlalu karena kedalaman lebih utama dari pada luas dan jika
dangkal kolam lebih cepat panas dan menguap.
a.
Jaga kedalaman
air tetap pada posisi yang ditentukan
b.
Usahakan menggunakan terpal berwarna merah
karena lebih menyerap panas matahari
c.
Tambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas,
azolla, dan eceng gondok sebagai tanaman
peneduh. Selain itu juga tanaman menyerap racun yang terkandung dalam air
kolam.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Ikan lele tergolong ikan yang kebal
terhadap hama namun hal ini tidak dapat diremehkan karena dapat mempengaruhi pertumbuhan
volume produksi. Hama ada dua macam
a.
Hama binatang
seperti berang-berang, biawak, burung pemakan
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak
ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele.
b.
Hama
penyakit penyakit seperti virus dan bakteri. Pencegahan yang paling urtama adalah menjaga kebersihan
air dari kotoran dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolam. Pembersihan tidak
perlu menguras seluruh air, tapi cukup sedot kotoran yang mengendap didasar
kolam saja. Selain itu dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko
perikanan.
Baca Juga :
Pengendalian hama penaykit lele
Baca Juga :
Pengendalian hama penaykit lele
Tidak ada komentar:
Posting Komentar