Jumat, 24 Februari 2017

Pemeliharaan Ikan lele


Pengendalian  PenyakitPemeliharaan Ikan Lele Sakit






  1.  pindahkan segera ikan yang menampakan gejala sakit dan obati secara terpisah, jika ikan  telah sakit parah sebaiknya dimusnahkan. 
  2. hindari membuang air bekas ikan ikan sakit ke saluran pembuangan, agar bakteri tidak berkembang biak 
  3. Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan kemudian dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam agak kering atau terlighat retak-retak. 
  4. Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit. 
  5. Peralatan termasuk wadah ikan dan alat tangkap harus dijaga dari kontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air). 
  6. Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK 
  7. Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik 
  8. Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru. 
  9. Beri tambahan gizi pakan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan dan sebaiknya tambahkan juga pakan azolla.

 


Pengendalian  Penyakit

        Penyakit ikan lele pada umumnya datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.


        Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kebersihan kolam,  menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin ini bisa menjadi salah satu faktor ikan akan mati. Pada budidaya ikan koi suhu yang terlalu dingin akan mengakibatkan napsu makan ikan akan menurun bahkan tidak doyan makan, dan kekebalan tubuh ikan akan turun sehingga mudah terserang penyakit atau bakteri dan membuat ikan mati. Ciri-ciri temperature suhu yang terlalu dingin antra lain ikan akan bergerombol pada salah satu sisi kolam.


            Untuk mencegah suhu terlalu dingin dimalam hari pada kolam terpal bisa memberi alas sekam padi setinggi 10-12 cm sebelum pemasangan terpal. Sekam padi ini berfungsi sebagai isolator dan juga sebagai alas agar tanah rata dan supaya terpal tidak mudah berlubang.Sedangkan untuk masalah suhu yang terlalu panas karena sinar matahari ini yang perlu diperhatikan adalah kedalaman kolam. Untuk kolam budidaya lele, tinggi/ kedalaman kolam paling ideal adalah 100-120 cm. Selain kedalaman kolam perlu juga ditambah eceng gundog untuk tempat berteduh ikan.
 
Selain penyakit infeksi,  ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain.


Baca  juiga  : 

Pemeliharaan ikan lele


Selasa, 21 Februari 2017

Ternak Lele Kolam Terpal


Persiapan Kolam Terpal

       1. Kontruksi Kolam

Tahap Pertama dalam ternak ikan lele adalah wadah media atau habitat. kali ini adalah habitat lele di kolam terpal :

a.       Bagian dalam kolam terpal dicuci bersih dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan.
b.      Bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari
c.       Isi dengan air hingga 20 cm. Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih 1 minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.
d.      Setelah 1 minggu tambahkan air  hingga mencapai kedalaman  80 cm setelah ikan berangsung dewasa.
e.      Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya agar air berwarna hijau  untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam
f.        lakukan 25% penambahan dan penggantian air 1 minggu didiamkan




       2. Penebaran Benih
Jumlah beni yang di tebarkan tentunya harus menyesuaikan dengak ukuran kolam :
a.       Kolam ukuran  2m x 1m x 1m dapat menmpung benih 1000 lele ukuran 1,5-2 inci. Jika kolam lebih besar maka menyesuaikan dengan perbandingan ketentuan diatas.

b.      Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke dalam kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman agar benih ikan beradaptasi dengan suhu air di kolam habitat . caranya sebagai berikut :
-          Siapkan Bak / Ember, isi dengan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan ke dalam ember/bak
-          Masukan Benih Lele yang akan Di tebar
-          Diamkan Selama Kurang lebih selama 30
-          Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam
c.       Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatip stabil.
d.      Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm.


       3.  Menjaga Kualitas air
Ikan lele termasuk ikan yang tahan terhadap kondisi air yang ekstrik dan berkadar oksigen rendah karena sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air sehingga dapat mengambil udara dari permukaan, namun kulitas air harus tetap dijaga agar terhindar dari penyakit.
a.       Air kolam akan selalu berkurang terutama karena penguapan, oleh karena itu tambakan Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
b.      Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau karena, menunjukan kualitas air yang baik untuk ikan. Lele tidak suka air jernih dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
     4. Kedalaman air
Kolam lele diusahakan tidak terlalu karena kedalaman lebih utama dari pada luas dan jika dangkal kolam lebih cepat panas dan menguap.
a.        Jaga kedalaman air tetap pada posisi yang ditentukan
b.      Usahakan menggunakan terpal berwarna merah karena lebih menyerap panas matahari
c.       Tambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas, azolla, dan eceng gondok  sebagai tanaman peneduh. Selain itu juga tanaman menyerap racun yang terkandung dalam air kolam.


         5.  Pengendalian Hama dan Penyakit
               Ikan lele tergolong ikan yang kebal terhadap hama namun hal ini tidak dapat diremehkan karena    dapat mempengaruhi pertumbuhan volume produksi. Hama ada dua macam
a.       Hama binatang  seperti berang-berang, biawak, burung pemakan
Pencegahan adalah dengan  menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele.
b.       Hama penyakit penyakit seperti virus dan bakteri. Pencegahan  yang paling urtama adalah menjaga kebersihan air dari kotoran dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolam. Pembersihan tidak perlu menguras seluruh air, tapi cukup sedot kotoran yang mengendap didasar kolam saja. Selain itu dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan.



 Baca Juga :

Pengendalian hama penaykit lele

Senin, 20 Februari 2017

Gambar Lele Dumbo



Ciri umum :

Mirip  ikan lele lokal (clarias batrachus ) : tubuh memanjang, bulat, kepala yang agak melebar, warna kulit terdapat bercak – bercak berwarna keputihan hingga kecoklatan abu – abu.

1. Sirip

jumlah sirip punggung : D.68-79
sirip dada : P.I.9-10
sirip perut : V.5-6
sirip anal : A.50-60
jumlah sungut : 4 pasang 1 pasang diantaranya lebih besar dan panjang


2. Warna 
Warna pnggung  : hijau kehitaman, coklat kehitaman, hijau kecoklatan,
Warna perut :  berwarna putih keruh, kadang-kadang berwarna totol-totol (loreng)

(sehingga secara awam orang menyebutnya sebagai lele phyton atau lele piton.
Banyak petani di Jawa Timur menyebut lele dengan warna loreng atau totol dengan kriteria tertentu dengan nama Lele Paiton.)


3. Tubuh

 Perbandingan antara panjang standar terhadap tinggi badan adalah 1:5-6, Panjang rata-rata benih umur 40 hari5-8 cm

4. Kepala : 

 Perbandingan antara panjang standar terhadap panjang kepala 1:3-4. 



Gambar lele Dumbo  




  Baca Juga :

Ternak lele dumbo kolam terpal